Cara budidaya ikan cupang tidak rumit nih, hanya saja Anda perlu memahami beberapa tips penting saat melakukan budidaya. Dalam kurun waktu satu dekade terakhir, popularitas ikan cupang kian berkilau seiring beragamnya corak ikan yang cantik dan peminatnya yang kian naik. Namun, perawatan ikan cupang ini terbilang cukup berbeda dengan ikan pada umumnya.
Ikan cupang juga merupakan salah satu ikan dengan kemampuan bertahan hidup yang tinggi, ikan cupang dapat bertahan hidup bahkan pada lingkungan air dengan kadar oksigen yang minim. Ikan ini bahkan masih dapat bertahan hidup jika ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan tanpa sirkulasi udara.
Maka dari itu, pembudidayaan ikan cupang semakin marak karena perawatannya yang tidak rumit. Selain tidak merepotkan, pembudidayaannya juga dapat memberikan nilai komersial yang cukup menggiurkan, lho! Untuk itu, yuk cek selengkapnya bagaimana cara budidaya ikan cupang ini!
Karakteristik Perilaku Ikan Cupang
Ikan cupang merupakan hewan karnivora yang mencari makanan ikan pada siang hari atau diurnal. Karakter menonjol dari ikan ini adalah sifatnya yang selalu mempertahankan wilayahnya, sehingga sifat agresif yang dimiliki ikan ini cenderung menjadi perlawanan terhadap ikan cupang lain yang datang ke wilayahnya.
Ikan cupang termasuk ikan yang agresif. Sifat agresif ini dapat dilihat ketika bertemu dengan sesama jenisnya. Ketika ada Ikan cupang jantan lain datang ke wilayahnya, maka ikan cupang akan mengusirnya. Selain itu ikan cupang juga dikenal dengan perilaku memijah, hal ini dapat diartikan sebagai keadaan dimana cupang melepaskan telur dan sperma untuk pembuahan atau berkembang biak.
Perilaku memijah ikan cupang dapat Anda lihat ketika si jantan bergaya di hadapan betina untuk mendapatkan perhatiannya. Bergaya yang dimaksud adalah si jantan memperlihatkan ketampanannya yang diikuti dengan mengembangkan sirip-siripnya. Lalu, si jantan akan mendekati betina sambil berputar-putar. Nah, bagaimana cara membedakan ikan cupang betina dan jantan?
1. Warna & Bentuk Tubuh
Ikan cupang jantan cenderung memiliki warna yang terang dan kuat, sedangkan ikan cupang betina biasanya memiliki warna tubuh yang tidak begitu cerah. Selain itu ikan cupang betina biasanya memiliki garis vertikal pada tubuhnya yang dijadikan tanda jika ikan cupang sudah siap untuk dikawinkan.
Dari bentuk tubuh, biasanya ikan cupang betina memiliki tubuh yang pendek dan lebih lebar dibandingkan ikan cupang jantan. Sebaliknya ikan cupang jantan memiliki tubuh dan sirip yang panjang. Kisaran umum panjang tubuh ikan cupang jantan adalah 7,5 cm.
2. Janggut
Coba perhatikan lebih dekat, dapatkan Anda melihat janggut pada ikan cupang? Jika terlihat dengan sangat jelas dan panjang maka ikan tersebut adalah ikan cupang. Sebaliknya, jika pendek dan sedikit tidak terlihat, maka ikan ini adalah ikan betina.
Saat ngedok janggut kedua jenis ikan ini akan lebih terlihat, sementara saat ngedok ikan jenis betina cenderung akan menunduk dan ikan cupang jantan akan cenderung melihat ke atas.
3. Agresif
Kedua jenis ikan ini sebenarnya sama-sama agresif, namun jika dibandingkan ikan jantan cenderung lebih berjiwa sebagai petarung. Sedangkan ikan betina sendiri cenderung tertekan jika melihat ikan betina disampingnya. Sehingga, hindari untuk menaruh ikan cupang betina berdampingan dengan ikan cupang lainnya. Hal ini, bisa membuat ikan cupang menjadi stres.
4. Gelembung
Jika Anda melihat adanya gelembung yang timbul di permukaan air, ini menjadi tanda bahwa ikan jantan sudah siap untuk dikawinkan. Gelembung cenderung dihasilkan oleh ikan cupang jantan.
Jenis-Jenis Ikan Cupang
Terdapat berbagai macam jenis ikan cupang yang beredar di pasaran, mulai dari yang murah hingga yang mahal. Hal ini tentunya tergantung pada umur, keindahan, grade, ukuran, corak, dan kelincahan. Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan berikut ini!
1. Paradise (Macropodus Opercularis)
Jenis ikan cupang yang satu ini adalah salah satu jenis yang mudah untuk dibudidayakan, lho. Ikan paradise adalah jenis ikan hias air tawar yang hidup di perairan tenang dan gerakannya gesit.
Umumnya, ikan ini memiliki ekor yang bercabang, berukuran relatif panjang, dan pipih ke samping. Untuk warnanya pun sangat bervariasi, mulai dari coklat hingga kehijauan. Tak hanya itu, tubuh ikan ini dipenuhi oleh garis-garis mendatar berseling biru dan merah yang membuatnya sangat menarik.
2. Fancy
Sesuai dengan namanya, perpaduan warna pada ikan ini memang sangat eye catching. Pada tubuh seekor ikan cupang jenis fancy, bisa terdapat 7 hingga lebih perpaduan corak warna yang membuat tubuh ikan ini terlihat seperti lukisan.
3. Veiltail
Jenis yang satu ini sangat mudah untuk Anda temui di toko-toko ikan. Meskipun jenis ini tidak terlalu lincah, namun pesona yang terpancar dari kombinasi warna tubuhnya juga tak bisa Anda remehkan, ya!
4. Big Ear (Dumbo)
Bentuk ikan yang satu ini sangatlah unik, yaitu menyerupai telinga gajah. Ikan ini sebenarnya adalah ikan cupang yang punya kelainan genetik, sehingga sirip depannya (bagian perut) berbentuk lebih besar seukuran sirip ekor mereka. Nah, karena keunikannya itulah, jenis ikan yang satu ini tergolong langka di pasaran.
5. Snakehead (Betta Channoides)
Cupang Snakehead adalah ikan cupang endemik yang hanya ada di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Dalam kontes-kontes cupang hias yang diselenggarakan oleh International Betta Congress (IBC) Betta channoides dikelompokan dalam kategori wild betta – small mouthbrooder. Ikan jenis ini hampir selalu memenangkan juara dalam setiap keikutsertaannya karena penampilannya dan warnanya yang menawan.
6. Halfmoon
Meskipun ikan jenis ini terkenal akan keagresifannya, namun ikan ini memiliki warna yang cerah, bentuk sirip yang menarik, hingga perawatan yang relatif mudah. Hal itu tentunya membuat ikan cupang halfmoon menjadi pilihan yang menarik untuk Anda yang ingin memelihara ikan hias di akuarium.
7. Sarawak
Ikan cupang sarawak termasuk jenis yang sangat populer untuk dipelihara. Selain mudah ditemukan, ikan jenis ini juga sangat lincah dan memiliki kemampuan beradaptasi yang sangat baik, lho.
8. Emas
Dari namanya saja, Anda pasti sudah bisa membayangkan ya bagaimana bentuk ikan jenis ini? Ikan cupang emas ini memiliki warna kuning keemasan. Ikan ini juga banyak ditemukan di sawah, sungai, dan rawa.
9. Double Tail
Bentuk ekor ikan yang membelah dua dan menampilkan gradasi warna yang cantik. Tak hanya itu, budidaya ikan jenis ini juga dikatakan sangat sulit, sehingga jangan heran jika ikan jenis ini dibanderol dengan harga yang cukup mahal.
10. Crown Tail
Ikan hias crown tail banyak diminati bukan saja karena cantiknya, tapi juga manfaat dan peluang bisnis yang terbuka luas. Dilansir dari website resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan, cupang jenis crown tail dapat memakan puluhan jentik dan telur nyamuk sampai tidak tersisa.
11. Giant
Sesuai namanya, ikan cupang giant memiliki ukuran tubuh yang lebih besar daripada ikan cupang pada umumnya. Tak hanya ukurannya yang besar, ikan cupang giant juga dipasarkan dengan harga yang juga lebih besar dibanding lainnya.
12. Slayer
Jenis ikan yang satu ini merupakan salah satu jenis ikan cupang yang banyak diburu di pasaran. Bagaimana tidak? Bentuk ekor dan sirip dari cupang slayer sangat indah. Warna terang pada tubuhnya juga membuatnya semakin menarik.
13. Plakat
Dalam bahasa Thailand, plakat berarti aduan atau laga. Ikan yang satu ini memang umumnya lebih banyak diadu karena lebih handal dalam bertarung dan melawan sesama jenisnya.
Cara Memilih Ikan Cupang yang Bagus
Cara budidaya ikan cupang yang benar tentunya sesudah mengenal karakter hingga jenis-jenisnya, Anda patut memahami cara memilih bibit ikan cupang yang bagus seperti apa melalui fisik hingga tingkat agresif dari cupang. Yuk, simak selengkapnya dibawah ini!
- Perhatikan sirip dan warna, pastikan tidak ada cacat sama sekali.
- Perhatikan kegesitan dan kelincahan ikan saat berada di akuarium.
- Memiliki indukan yang sehat dan superior.
- Jika Anda memilih ikan cupang yang langka dan mahal, pastikan Anda tahu cara merawatnya.
- Jika digunakan untuk aduan, pilih ikan yang agresif dan sehat sesuai jenisnya.
Cara Budidaya Ikan Cupang
Meskipun tergolong jenis ikan yang mudah beradaptasi terutama di lingkungan buruk, bukan berarti Anda bisa asal-asalan dalam merawat dan membudidayakannya ya! Tetap ada langkah-langkah yang harus Anda ikuti, berikut adalah cara budidaya ikan cupang yang terbilang mudah:
1. Siapkan Rumah
Cara budidaya ikan cupang, Anda harus melengkapi akuarium Anda dengan filter. Filter air memiliki peran yang sangat penting. Hal ini tentunya untuk mencegah ikan terkena penyakit akibat air yang kotor.
Dengan adanya filter air, kotoran dari ikan cupang (urine, feses) dan makanan yang tersisa tidak akan membuat air menjadi beracun. Selain membutuhkan filter, ikan cupang juga membutuhkan heater atau pemanas. Pilihlah pemanas yang dilengkapi dengan thermostat agar suhu di air bisa dipantau.
Selain itu, Anda bisa membeli batu kerikil kecil yang halus. Kerikil ini memiliki peran penting dalam ekosistem akuarium. Kemudian, akuarium yang dibutuhkan untuk membuat ikan cupang merasa nyaman adalah minimal dapat menampung air sebanyak 18 liter.
2. Sediakan Peralatan
Ada beberapa peralatan yang harus Anda siapkan untuk membudidayakan ikan cupang, yaitu:
- Heater atau pemanas yang dapat direndam dalam air.
- Filter spons.
- Pompa.
- Plastik pembungkus.
- Lumut air atau christmas moss.
- Styrofoam atau daun almond India (jika ada).
- Lampu LED.
- Pembatas tangki.
3. Siapkan Indukan
Keberhasilan dalam mengembangbiakkan ikan cupang didasarkan dari pasangan pembiakkan yang Anda pilih. Maka dari itu, saat akan membeli ikan cupang usahakan Anda membelinya di tempat yang memiliki reputasi baik.
Jika Anda membeli di peternak yang memiliki reputasi baik, Anda akan mendapatkan informasi yang Anda butuhkan, bahkan Anda juga bisa meminta saran untuk mengembangbiakkan ikan cupang.
4. Sediakan Tempat Untuk Indukan Berkembang Biak
- Biarkan ikan beradaptasi dengan lingkungan barunya selama satu bulan, minimal dua minggu.
- Berikan ikan cupang Anda makanan hidup. Hal ini akan membantu meningkatkan kadar karotenoid pada ikan cupang jantan yang dapat membuatnya tampak sehat dan cerah.
- Pastikan tidak ada gangguan apapun di dekat tangki atau dengan tangki ikan apapun atau banyak aktivitas manusia. Hal ini karena ikan cupang sangat menyukai privasi saat sedang masa kawin.
- Ikan yang baru menetas akan kesulitan meraih permukaan untuk bernapas dan makan jika airnya terlalu dalam, untuk itu Anda disarankan untuk mengisi air tangki setinggi 7-10 cm.
- Tambahkan filter spons, pompa, dan pemanas.
- Tambahkan daun almond atau styrofoam ke bagian depan tangki.
- Selain itu tambahkan juga lumut di dalam tangki. Buatlah tempat untuk bersembunyi para ikan sebanyak mungkin. Tapi jangan terlalu banyak sehingga mereka kesulitan untuk menemukan satu sama lain.
5. Gabungkan Ikan Betina dan Jantan
Setelah tempat dan peralatan sudah disiapkan, barulah masuk dalam tahap pengenalan ikan cupang jantan dan betina. Berikan pemisah di dalam tangki untuk ditempatkan oleh jantan dan betina.
Perlu diingat ya, jangan menyatukan mereka di dalam satu ruangan. Setelah itu masukan betina ke dalam tangki, dan biarkan selama 30 menit hingga dia terbiasa dengan lingkungannya.
Jika sudah 30 menit, masukkan ikan cupang jantan ke dalam tangki namun di tempat yang terpisah dengan betina. Biarkan mereka terpisah selama semalam.
Setelah menunggu semalaman, saatnya meletakkan ikan cupang betina ke ruangan yang sama dengan ikan cupang jantan. Dari sini betina akan melihat sarang yang dibuat oleh pejantan, dia akan menilai apakah sarang itu sesuai dengan standarnya atau tidak.
Setelah itu tutuplah tangki menggunakan plastic wrap atau plastik pembungkus. Hal ini bertujuan untuk membuat kelembaban dan menjaga panas di dalam tangki. Eits, Anda jangan kaget ya jika melihat Ikan cupang jantan dan betina akan terlihat seperti kejar-kejaran. Hal ini adalah perilaku normal, namun tentunya harus tetap Anda awasi.
Pada tahapan ini, sang betina akan terus memeriksa sarangnya. Setelah dia memutuskan sudah siap, dia akan mulai tarian kawin dengan sang jantan. Mereka akan melebarkan sirip dan berenang berdampingan, mereka juga akan saling menunjukan penampilan tubuh mereka. Jika sang jantan tidak tertarik atau kagum dengan penampilan sang betina, dia akan menggigit dan mengejar betina.
Sang betina mungkin akan mencari tempat untuk bersembunyi sampai dia siap untuk bertelur. Dia mungkin juga akan terus bersembunyi sampai sang jantan menemukannya dan mengejarnya. Ada juga beberapa betina yang langsung mengarah ke pejantan dengan kepala menunduk untuk menunjukkan ketundukannya. Ada juga betina yang akan langsung mengisi sarang, melebarkan sirip dan menantang pejantan untuk bertelur.
6. Tunggu Hingga Menetas
Ketika telur-telur sudah menetas, gerakan menggeliatnya bisa mengguncang gelembung dan mereka akan terjatuh. Jika sang jantan melihat hal ini, dia akan menangkapnya dan mengembalikannya, sehingga membuat sang jantan sibuk berlari kesana kemari.
Burayak akan menggantung ke bawah selama beberapa hari pertama dan perlahan-lahan akan berenang secara horizontal. Ketika mereka sudah berenang bebas, keluarkan ikan cupang jantan dan beri mereka makan pertama kali berupa udang air kecil atau cacing-cacing kecil.
Prospek Budidaya Ikan Cupang
Bicara soal prospek budidaya ikan cupang, ikan hias ini memang memiliki tempat khusus di hati para penggemar ikan. Perawatannya terbilang sederhana dan tidak rumit, Anda hanya perlu memperhatikan kebersihan kolam atau akuarium. Ikan cupang memang terkenal tidak bisa bertahan hidup lama. Namun, hal ini tidak berlaku bagi Anda yang paham cara merawat dan membersihkan tempat cupang dengan baik.
Budidaya ikan cupang terbilang menguntungkan, selain karena biaya pengelolaan yang tidak begitu besar, bibit ikan cupang memiliki harga yang terjangkau mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 15 ribu. Menarik bukan?
Butuh Modal Kelola Budidaya Ikan Cupang?
Anda serius ingin mengelola budidaya ikan cupang, namun kendala dengan biaya dan persiapan? TaniFund solusinya! TaniFund adalah platform P2P lending yang mempertemukan para peminjam dan pendana khususnya dalam sektor pertanian, peternakan hingga UMKM pangan. Jangan khawatir, karena TaniFund menyediakan pinjaman tanpa agunan. Anda dapat menyesuaikan tenor pengembalian hingga jangka waktu sejak awal. Tunggu apalagi? Yuk, kembangkan bisnis Anda bersama TaniFund dan dapatkan pinjaman modal usaha tanpa repot sekarang juga!
Simak artikel terkait tips budidaya ikan nila dan temukan berbagai artikel informatif lainnya hanya di TaniFund Blog. Yuk, perkaya diri Anda dengan wawasan serta pemahaman lebih luas Anda mengenai pertanian Indonesia dan sektor bisnis pertanian yang dapat dikembangkan!
Baca juga: Capai Kebebasan Finansial Lewat Langkah Sosial!